Hujan
deras yang terus melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan
menyebabkan beberapa kabupaten di Provinsi tersebut terendam banjir
pekan ini. Kabupaten Wajo merupakan wilayah yang terkena dampak paling
parah.
Merespon bencana tersebut, Palang
Merah Indonesia (PMI) segera memobilisasi tim assessment di Kabupaten
Wajo dan Sidrap (pendataan) untuk melakukan assessment dan memantau
kondisi ketinggian air yang terus menggenang di wilayah tersebut.
"Relawan PMI sudah berada di lokasi
saat banjir sudah mulai tinggi di kabupaten Wajo dan Sidrap. Relawan
kami sudah melakukan pemantauan dan melakukan asesment terhadap para
korban banjir," Jelas Ichsan Yasin Limpo, Ketua PMI Provinsi Sulawesi
selatan
Dari data assessment tercatat sebanyak 2.485
rumah terendam banjir di Kabupaten Wajo (Kecamatan Tempe, Sabbang Paru,
Pammana, Tanah Sitolo dan Belawa). Luapan air Danau Tempe menyebabkan
ketinggian air mencapai 2.5 meter di Kecamatan Tempe, Rabu (17/7).
Kegiatan belajar mengajar terhenti akibat banjir
merendam berbagai fasilitas umum seperti sekolah rumah ibadah, jalan dan
jembatan. Ketinggian air yang mencapai 2.5 meter juga mengakibatkan
sekitar 400 rumah terendam hingga lantai dua.
Sementara itu di Kabupaten Sidrap, lokasi banjir
berada di bantaran sungai Sindereng Kelurahan Tetengaji, Kecamatan
Turungenge. Banjir di Kabupaten Sidrap menggenangi sebanyak 95 rumah.
Hingga hari ini Kamis (18/7), Relawan PMI terus
melaksanakan pendataan dan mendisribusikan bantuan kepada pengungsi
banjir yang sudah berada di lokasi pengungsian maupun yang masih
bertahan di rumah mereka.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar