Senin, 17 Februari 2014

Operasi Bencana Gunung Kelud


Setelah Gunung Sinabung, kali ini Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan operasi penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur. Akibat erupsi yang terjadi pada Kamis malam (13/2), hujan abu melanda sejumlah kabupaten kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Barat. Data Posko Bencana Markas Pusat PMI, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar adalah daerah yang terparah terkena dampak erupsi Gunung Kelud.

Sebagai respon awal, PMI di empat kabupaten tersebut mendistribusikan tidak kurang dari 100 ribu masker kepada warga yang terkena dampak hujan abu Gunung Kelud. Para relawan turun ke jalan untuk memberikan masker kepada masyarakat.

Sekretaris PMI Kabupaten Kediri, Triatmono mengatakan terdapat 28 titik pengungsian di Kabupaten Kediri dengan total pengungsi sekitar 15 ribu jiwa. Dari data asesmen relawan PMI per Jumat sore (14/2), kebutuhan pengungsi saat ini meliputi tikar, selimut, air mineral, biskuit, dan makanan bayi.

Dari 28 titik pengungsian, PMI Kabupaten Kediri berkonsentrasi untuk memberikan bantuan di 7 pos pengungsian, yaitu Kantor Kecamatan Kandangan (800 jiwa), Desa Sumber Agung (1.000), Kantor Kecamatan Kepung (1.500), Gedung Serba Guna Pare (1.700), Masjid An-Nur Pare (2.300), Balai Desa Siman Kecamatan Kepung (640), dan Balai Desa Tawang (780). Di Pengungsian Puncu, Kecamatan Puncu, yang merupakan salah satu pengungsian di Kabupaten Kediri, tim medis PMI Kabupaten Kediri telah menjalankan pelayanan medis bersama puskesmas setempat.

“Dua personil medis kami sudah memberikan pelayanan kesehatan bagi pengungsi di Pengungsian Puncu. Menurut mereka, mayoritas pengungsi menderita sakit mata, panas, batuk pilek, dan sesak napas,” kata Triatmono, Sekretaris PMI Kabupaten Kediri.

Pascahujan debu Gunung Kelud, PMI Kabupaten Kediri berhasil mempertemukan dua warga yang terpisah dari keluarganya. Mereka adalah seorang anak bernama Nabila, warga Kecamatan Plosoklaten dan nenek bernama Tikamas, warga kecamatan Pawon.

“Mereka sudah kita pertemukan dengan masing-masing keluarganya,” ujar Triatmono.

Hingga sore ini, 100 relawan PMI Kabupaten Kediri masih terus siaga untuk melakukan asesmen dan memberikan pelayanan dapur umum kepada sekitar 8 ribu pengungsi di 7 pos pengungsian.

Sementara itu di Kabupaten Blitar, sekitar 180 relawan PMI diturunkan untuk membantu warga. Data Posko Bencana PMI Kabupaten Blitar per Jumat sore, terdapat 18 pos pengungsian dengan total pengungsi 1.438 jiwa yang tersebar di Kecamatan Garum dan sekitarnya (896), Puskesmas Gandusari (32), Kantor Desa Selumbung (50), Desa Gadungan (310), dan SD 3 Legok (150).

Sejauh ini, relawan PMI Kabupaten Kediri telah mendistribusikan 1.500 masker dan memberikan makan sebanyak 3 kali sehari melalui dapur umum di Pos Pengungsian Kecamatan Legok.

Bagi masyarakat yang ingin membantu masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud, dapat menghubungi: Posko Bencana PMI Jawa Timur (Jl. Karangmenjangan No. 22 Surabaya, Tlp.  0315055173), Posko Bencana PMI Kabupaten Kediri (Jl. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 Pelem Pare, Tlp. 0354397086) atau Posko Bencana PMI Kabupaten Blitar (Jl. Achmad Yani No. 9 Blitar, Tlp. 0342802307).

Informasi lebih lanjut: Triatmono, Sekretaris PMI Kabupaten Kediri, Hp. 081556570096 dan Bambang, Kepala Markas PMI Kabupaten Blitar, Hp. 081331797980 atau Agus Hariadi, Koordinator Lapangan PMI Kabupaten Blitar, Hp. 0815539821310

Tidak ada komentar:

Posting Komentar