Gunung
Sinabung masih terus mengeluarkan awan panas atau erupsi. Data Posko
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara
menyebutkan, guguran awan panas Sinabung masih terjadi. Data posko per
Minggu (27/1), guguran awan panas sejauh menyebabkan suara gemuruh yang
terdengar hingga jarak 8.5 kilometer dari Gunung Sinabung.
Erupsi yang masih berlanjut
menyebabkan sebagian besar warga memilih menetap di posko pengungsian.
Hingga kini, terdapat 43 posko pengungsian yang dihuni oleh 29.727 jiwa
pengungsi atau 9.324 Kepala Keluarga (data Posko PMI Kab. Tanah Karo,
Minggu 26 Januari). Para relawan PMI yang tergabung dari PMI Kabupaten
Tanah Karo, PMI Kota Medan, dan PMI Provinsi Sumatera Utara masih
bertahan untuk terus menjalankan respon bencana sekaligus membantu warga
yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.
“Hingga saat ini, PMI masih melakukan distribusi air, distribusi bantuan logistik, menghibur pengungsi dengan kegiatan dukungan psikososial,” kata Leo Marthin Hutabarat, Staf Infokom untuk Operasi Bencana PMI untuk Sinabung.
“Hingga saat ini, PMI masih melakukan distribusi air, distribusi bantuan logistik, menghibur pengungsi dengan kegiatan dukungan psikososial,” kata Leo Marthin Hutabarat, Staf Infokom untuk Operasi Bencana PMI untuk Sinabung.
Salah satu kebutuhan warga yang dipenuhi PMI adalah sayur-sayuran.
“Warga Kabupaten Tanah Karo mayoritas
mata pencahariannya bercocok tanam sayuran. Ketika erupsi menghancurkan
tanaman mereka, mereka kehilangan makanan sehari-hari mereka yaitu
sayuran. Jadi, sayuran ini menjadi permintaan utama para pengungsi,”
jelas Leo.
Bantuan sayur-sayuran yang diberikan
PMI kepada para pengungsi berupa kol, sawi putih, wortel, dan buncis.
Sayur-sayuran ini diambil dari agen-agen sayur setempat untuk kemudian
diantar ke warga-warga di pengungsian.
Tentunya sayuran bukan satu-satunya
kebutuhan utama warga Sinabung. Air menjadi kebutuhan dasar lainnya yang
dibutuhkan warga Sinabung hingga kini. Untuk memenuhi kebutuhan dasar
ini, sejak 8 November 2013 hingga 25 Januari 2014 PMI telah menyalurkan
bantuan air bersih sebanyak 2.764.500 liter. Meski telah dilakukan 3
bulan, distribusi air PMI ini masih terus berlangsung.
“PMI mengerahkan 5 unit tangki air
untuk distribusi air. Saat ini juga masih terus berlangsung,” kata Heri
Asmedi, Staf Posko PMI Pusat yang tengah bertugas di Kabupaten Karo.
Dari bantuan logistik yang dikirimkan,
bantuan PMI berupa makanan dan non makanan seperti masker, peralatan
mandi, pakaian, obat-obatan, tikar, dan sebagainya. Bahkan di antara
bantuan juga terdapat peralatan bermain, seperti bola, buku gambar,
pinsil warna dan mainan tradisional congklak.
“Peralatan bermain digunakan oleh
pengungsi anak-anak sebagai salah satu kegiatan dukungan psikososial
PMI. Tujuannya agar mereka tidak jenuh dan bosan dengan aktivitas di
pengungsian yang pasti terbatas,” jelas Leo.
Aktivitas bermain ini dilakukan kepada pengungsi anak-anak berusia 6 sampai 15 tahun di sejumlah pengungsian, yaitu Jambur Tongkoh, Lapangan Futsal Lau Gumba, dan jambur Taras.
Aktivitas bermain ini dilakukan kepada pengungsi anak-anak berusia 6 sampai 15 tahun di sejumlah pengungsian, yaitu Jambur Tongkoh, Lapangan Futsal Lau Gumba, dan jambur Taras.
Selama operasi tanggap darurat bencana
Sinabung, PMI menurunkan 17 relawannya dibantu oleh pengurus dan staf.
Dengan belum redanya aktivitas Gunung Sinabung, operasi bencana PMI di
Tanah Karo sepertinya masih akan berkepanjangan.
Informasi lebih lanjut: Leo Marthin Hutabarat, Staf Administrasi dan Infokom untuk Operasi Tanggap Darurat Sinabung, 0821 6551 6823
Tidak ada komentar:
Posting Komentar